Direktur Penyuluhan Pelayanan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Mekar Satria Utama menambahkan, data realisasi penerimaan yang disebutkan Sigit tersebut belum final. DJP masih akan melakukan rekonsiliasi data penerimaan hingga akhir Agustus ini. Dengan demikian, pihaknya berharap ada perubahan data realisasi penerimaan. “Kita tunggu Senin (7/9). Kami masih lakukan rekonsiliasi data penerimaan. Jadi kami bisa berikan laporan penerimaan yang lebih akurat,” paparnya saat dihubungi, kemarin.
Mekar pun menyatakan, pemerintah masih optimistis proyeksi shortfall (kekurangan realisasi dibandingkan target) pajak yang sebesar 10 persen atau Rp 120 triliun bisa terjaga hingga akhir tahun. “Kita masih optimistis,” katanya.
Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo menyatakan, optimisme pemerintah terkait shortfall penerimaan pajak tersebut sulit diwujudkan. Dia memprediksi shortfall penerimaan tahun ini bakal melebar. Dia memprediksi bisa saja mencapai lebih dari Rp 240 triliun. Sebab, hingga akhir Agustus, presentasi realisasi penerimaan pajak baru mencapai 45 persen.
“Jadi ya sangat berat. Sekalipun bulan September nanti penerimaannya mencapai 55 persen, itu kemungkinan realisasinya hanya bisa di atas 80 persen, tidak bisa 90 persen. Padahal, kalau realisasinya 80 persen, shortfall-nya itu mencapai Rp 240 triliun,” ujarnya kemarin.