BERITAX Headline

Rencana Pajak Biden Membuka Jalan bagi Perempuan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Joe Biden bertaruh bahwa investasi dalam perawatan anak dan program sosial lainnya akan memacu pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Banyak dari kebijakan tersebut merupakan rencana baru Biden senilai $1,8 triliun yang mana bertujuan untuk meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan, meningkatkan produktivitas, dan mendistribusikan manfaat secara lebih adil.

Akan tetapi sulit untuk mengukur besaran dampaknya dan usulan yang sebagian besarnya didanai oleh kenaikan pajak pada orang kaya yang mana memicu perdebatan apakah peningkatan pertumbuhan ekonomi merupakan pembenaran akan biaya yang ditanggung para wajib pajak.

Kebijakan baru Biden mencakup prasekolah universal, jaminan cuti keluarga berbayar, dan perpanjangan kredit pajak anak yang diperluas. Ia juga mengusulkan penitipan anak bersubsidi untuk keluarga berpenghasilan rendah dan menengah dengan upah minimum $15 untuk lebih dari 1 juta tenaga kerja penitipan anak. Investasi dalam jenis program ini dapat membantu membawa lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja.

Perlu diketahui, persentase wanita pekerja usia 25-54 tahun yang akhirnya mulai bangkit di awal tahun lalu malah kembali menurutn karena penutuapn sekolah dan pusat penitipan anak akibat pandemi. Sekarang, di saat pasar tenaga kerja mulai berangsur pulih, jumlah angkatan kerja perempuan lebih sedikit 2 juta orang dibandingkan dengan sebelum covid dengan wanita kulit hitam yang paling tertinggal.

 “Apa pun yang akan meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam angkatan kerja akan menguntungkan ekonomi dalam jangka panjang,” kata Bill Hoagland, wakil presiden senior di Pusat Kebijakan Bipartisan.

Usulan-usulan Biden ini menandai pergeseran yang signifikan teori-teori pemerintahan yang selama ini telah mendominasi bertahun-tahun.

“American Families Plan” akan menghabiskan $225 miliar untuk mendanai pusat penitipan anak, membayar lebih banyak tenaga kerja, dan mengurangi biaya perawatan untuk keluarga. Ini dapat membantu mengatasi masalah bagi setengah dari orang AS yang tinggal di tempat dimana masih kurang tempat penitipan anak yang terjangkau.  Biaya perawatan bayi 20% lebih tinggi dari rata-rata pendapatan rumah tangga di 21 negara bagian dan District of Columbia, sedangkan biaya untuk perawatan anak usia 4 tahun lebih dari sepersepuluh pendapatan di hampir setiap negara bagian.

Biden juga telah mengusulkan 12 minggu jaminan keluarga yang dibayar dan cuti medis, dengan biaya $225 miliar selama periode 10 tahun. Hal ini akan memberi pekerja hingga $4.000 dalam sebulan berdasarkan upah rata-rata mingguan mereka.

AS tertinggal dari negara-negara kaya di Eropa dan negara-negara lain di dunia dalam memberikan cuti melahirkan dan cuti bagi pekerja laki-laki yang baru memiliki anak. Saat ini, hanya 35% tenaga kerja AS yang mendapatkan cuti sebagai orang tua, menurut survei Kaiser Family Foundation 2019.

Sumber: Bloomberg, 28 April 2021 | oleh Reade Pickert dan Olivia Rockeman

Komentar Anda